Saturday 28 May 2011

korelasi kandang dengan ternak

Nama: sandi suroyoco sinambela
Nim: 23010110110031

Korelasi Konstruksi Bagaimana Untuk Mendukung Optimalnya Metabolisme Pada Ternak
Semua produk ternak merupakan proses biologis dan untuk menngefisiensi dan mengefektifkan produk ternak sangattergantung pada manajemen pakan dan status lingkungan ternak. Jadi untuk menyeimbangkan mulai dari fisis,kimiawi, kompetisi biologis pada ternak maka penting sekekali kita mengetahui korelasi antara system metabolisme ternak degan konstruksi kandang ternak. Konstruksi kandang adalah salah satu kebutuhan penting dalam bisnis peternakan. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. Terdapat banyak sekali jenis konstruksi kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. secara tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan.Jadi dengan demikian, konstruksi perkandangan adalah segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang kelengkapan dalam suatu peternakan yang akan berbengaruh besar terhadap produksi ternak. Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan bagi para pemiliknya maka untuk itu peternak harus memperhitunkan jumlah,jenis ternak, serta skema perkandangan; contohnya pada kandang sapi.
1. . Kandang individual
Kandang individual diperuntukkan bagi satu ekor ternak, ukurannya disesuaikan dengan ukuran tubuh ternak secara umum pada ternak , biasanya berukuran 2,5 x 1 meter. Kandang individual dibuat dengan tujuan untuk memacu pertumbuhan sapi agar lebih cepat. Hal itu karena di kandang ini sapi dibatasi ruang geraknya. Dikandang ini, sapi tidak mudah steres karena frekuensi kontak dengan sapi lain sangat terbatas. Dalam distribusi pakan, sapi-sapi juga tidak bersaing satu sama lain sehingga tidak terjadi perebutan pakan. Sayangnya, biaya pembuatan kandang individual relative mahal dibandingkan dengan kandang koloni. Kandang individual ini menunjukkan performan yang baik pada ternak karena tidak adanya kompetisi antar sesama ternak. Tapi lain halnya pada ternak yang lebih suka di umbar misalnya kerbau kerbau akan stress jika dikandangkan individual bahkan dapat mati.
2. Kandang Koloni
Kandang koloni digunakan untuk memelihara beberapa ekor ternak sekaligus. Pakan dan minum diberikan secara kolektif. Akibatnya, kemungkinan ternak mengalami stress lebih tinggi karena frekuensi kontak badan secara langsung lebih tinggi. Keuntungannya, biaya pembuatan kandang koloni lebih rendah dibandingkan dengan kandang individual. Karena kebutuhan luas kandang per ekor pada kandang individual lebih besar. Konstruksi kandang diupayakan cukup kokoh meskipun dengan bahan bangunan sederhana. Agar ternak yang tinggal di dalam kandang merasa nyaman, konstruksi kandang harus diciptakan sesuai dengan kondisi alam sekitarnya.
Komponen-komponen yang harus ada dalam suatu konsruksi kandang adalah :
a. Atap kandang
Atap merupakan penutup kandang bagian atas. Secara umum, atap berfungsi melindungi ternak dari terpaan air hujan dan terik matahari. Atap juga berfungsi mempertahankan suhu dan kelembapan udara dalam kandang. Bahan atap sedapat mungkin terbuat dari bahan yang mampu menahan panas, bahkan yang paling baik adalah yang mampu memancarkan kembali sinar matahari. Genteng, seng gelombang, abses gelombang, aluminium gelombang, sirap dan atap yang terbuat dari rumbia, alang-alang, daun kelapa, ijuk, atau palem-paleman cukup baik untuk menyejukkan kandang. Kita ketahui bahwa temperature hewan ternak harus stabil. Temperature hewan ternak dukatakan stabil adalah 370c jika lebih dari itu maka ternak tersebut akan melakukan evaporasi, radiasi, konveksi dan konduksi kisaran 380c. tapi jika temperaturnya 350c maka perlunya peng hangatan ruangan seperti menyalakan lampu.
b. Tinggi bangunan
Kandang di daerah yang mempunyai suhu lingkungan agak panas (dataran rendah dan pantai) hendaknya dibangun lebih tinggi dari pada kandang yang ada di daerah pegunungan. Hal ini berfungsi agar udara panas di dalam ruangan kandang lebih bebas bergerak atau berganti sehingga dapat diperoleh ruang kandang cukup sejuk. Metode ini juga mengurangi tingkat ke stresan ternak.
c. Kerangka kandang
Kerangka kandang dapat berupa bambu, kayu, beton dan pipa besi. Tetapi, kandang yang sederhana dapat menggunakan bahan dari bambu yang benar-benar sudah tua atau dikombinasi dengan kayu asalkan bahan tersebut di-teer atau diolesi dengan oli bekas. Hal ini sangat jarang di perhatikan uleh banyak peternak padahal harus diperhatikan juga, dari segi lingkungan ternak akan berbeda misalnya seekor babi dengan kambing. Kerangka konstruksi kandang kambing harus tinggi dan seperti rumah panggung tetapi pada babi tidak.
d. Dinding kandang
Dinding kandang dindiing kandang berguna untuk membentengi ternak agar tidak lepas keluar, menahan angin langsung masuk ke dalam kandang, dan menahan keluarnya panas dari tubuh ternak itu sendiri pada malam hari. Berdasarkan konstruksi dinding, dikenal adanya kandang tertutup dan setengah terbuka, yang dimaksudkan kandang tertutup yaitu dinding menutup keempat sisi kandang secara penuh. Sementara kandang setengah terbuka yaitu dinding hanya menutup sekitar setengah dari tinggi dinding kandang. Pada dinding kandang ternak kerapkali melakukan koveksi dan konduksi cotohnya pada ternak babi jika kepanasanmaka dia akan besandar lama pada dinding kandang ternak itu.
e. Lantai kandang
Lantai kandang merupakan bagian dasar/alas kandang. Fungsi lantai di antaranya ialah tempat berdirinya ternak dan pelepas lelah untuk berbaring pada setiap saat. Untuk itu, lantai kandang harus dibangun sedikit, memenuhi persyaratan untuk bisa berdiri dan beristirahat dengan baik, tanpa ada sesuatu yang sekiranya dapat menimbulkan gangguan apa pun. Lantai kandang biasanya terbuat dari lantai tanah, beton semen, aspal, atau batu-batuan. Lantai kandang harus dibuat agak miring, sekitar 5-10 derajat sehingga air dapat terus mengalir atau tidak mengumpul di satu tempat dan mempermudah pembersihan.urin maupun kotoran dari ternak
f. Tempat pakan dan air minum
Tempat pakan dan air minum sebaiknya mudah dibersihkan, konstruksinya dijaga agar ternak tidak mudah masuk dan menginjak-injak pakan atau air minum. Bibir-bibir tempat pakan dan tempat air minum harus dibuat agak bulat sehingga tidak tajam dan dasarnya cekung. Bahan dapat dibuat dari tembok semen, bambu, atau papan. Ukuran tempat pakan tergantung pada hewan ternak apa yang dipelihara, dan panjangnya beserta tempat air minum tempat ternak.
g. Selokan
Selokan dibuat tepat di belakang jajaran ternak dari ujung ke ujung kandang. Kedalaman bagian ujung awal selokan dibuat kurang dari 10 cm, dan pada ujung akhirnya tidak lebih dari 30 cmpada intinya adalah kemiringan pada selokan. selokan akan mempermudah pekerja dalam mensanitasi kandang untuk membuang ammonia ternak yang ada pada lantai, sehingga pada saat di bersihkan maka akan mengalir pada selokan. Akan memudahkan juga,dalam pengumpulan urine dan feses untuk di jadikan biogas pada suatu tungku tempat feses dan urin.
Untuk memenuhi standar kegunaan, konsruksi kandang harus dibuat dengan beberapa persyaratan teknis sebagai berikut : Terbuat dari bahan-bahan berkualitas, tahan lama dan tidak mudah rusak. Apabila hendak membuat kandang koloni, luas kandang harus sesuai dengan jumlah ternak sehingga ternak bergerak leluasa. Biaya pembuatan tidak terlalu mahal. Konstruksi lantai kandang dibuat dengan kemiringan 5-100,sehingga tidak ada air yang menggenang. Selain itu, bahan lantai kandang dibuat dari bahan yang tidak menyebabkan becek. Harus dibuat system sirkulasi udara yang memungkinkan lancarnya keluar masuk udara. Akan tetapi pada sirkulasi udara hendaknya dipasangi jarring-jaring agar mencegah masuknya hewan-kompetitor pada ternak tersebut, contoh pada kandang ayam maka dihindari masuknya tikus. Sinar matahari sebaiknya bisa masuk secara keseluruhan tanpa dihambat oleh keberadaan pohon atau dinding kandang Angin yang bertiup sebaiknya tidak menerpa ternak secara langsung. Atap kandang dibuat dari bahan yang murah, awet, ringan serta mampu memberikan kehangatan saat malam hari. dalam kegiatan pemeliharraan ternak, dibutuhkan peralatan untuk keperluan di dalam kandang. Peralatan hendaknya selalu dalam keadaan bersih, Adapun peralatan kandang yang diperlukan antara lain sebagai berikut Skop, digunakan untuk mengambil/membuang kotoran dan mengaduk pakan penguat. Sapu, digunakan membersihkan kandang, sebaiknya sapu terbuat dari lidi daun kelapa. Ember, digunakan untuk mengangkut air, pakan penguat, dan memandikan ternak. ember harus tebuat dari bahan antikarat, seperti ember plastikuntuk menghindari bakteri. Sikat, digunakan untuk menggosok badan ternak waktu dimandikan dan menggosok lantai waktu membersihkan kandang. Sikat yang baik terbuat dari ijuk. Kereta dorong, untuk mengangkut sisa-sisa kotoran, sampah, rumput ke tempat pembuangan. Tali, digunakan untuk mengikat dan keperluan yang lain. Hendaknya tali pengikat jangan terlalu kecil karena mudah putus dan dapat melukai kulit ternak. Sprayer, digunakan untuk pemberantasan ektoparasit pada sapi. Garu kecil, digunakan untuk membersihkan sisa pakan dan kotoran dalam kandang. Sedapat mungkin bangunan kandang tunggal dibangun menghadap ke timur dan kandang pada membujur ke arah utara selatan. Sehingga hal ini memungkinkan sinar pagi bisa masuk ke dalam ruangan atau lantai kandang secara leluasa. Sinar pagi tidak begitu panas untuk “menggigit” kulit dan mengandung sinar ulraviolet yang sangat penting fungsinya sebagai pembasmi kuman. Sinar pagi ini besar artinya bagi kehidupan ternak karena membantu proses pembentukan vitamin D di dalam tubuh/unsur ultraviolet (lembayung) berfungsi sebagai disinfektan dan pembasmi penyakit, serta mempercepat proses pengeringan kandang yang basah akibat air kencing ataupun air pembersih.
Jadi sebelum kita menarik kesimpulan kita juga perlu mengulas sedikit tentang bagaimana proses pembentukan produk pada ternak (daging, susu, telur, kulit, urine, estetika) Dimulai dari proses digestor. Masuknya supply dari luar kemudian didigesti oleh system digestor (mekanik,kimiawi, dan mikrobioligi) menghasilkan produk digesti yang dimasukkan pada sistem distribusi pada semua sel, produk digesti yang berupa substrat akan di metabolisme. Metabolism primer akan membentuk energy berupa ATP kemudian dilanjutkan kepada metabolisme sekunder yang menghasilkan produk-produk peternakan. Yang menjadi permasalahan adalah bagai mana cara memanajemen kandang ? maka akan didapat jawapan, pentingnya korelasi antara hewan ternak (unggas, sapi, kambing, babi, dll) terhadap konstruksi bangunan maka kita lihat dari mulai jenis ternak, koloni, individu, atap kandang ,tinggi kandang kerangka kandang, dinding kandang, lantai kandang, tempat pakan dan air minum, dan selokan adalah untuk mendukung obtimalnya metabolisme pada ternak sehingga menghasikan produk yang efektif dan efisien serta berkualitas. Factor eksternal ini sekaligus akan mempengaruhi faktor internal yakni regulasi dan hormon yayng akan berpengaruh juga terhadap generasi ternak berikutnya.

No comments: