Friday 31 August 2012

Pelajar muda kopekologi , mahasiswa suka plagiasi, kerja korupsi, sudah tua malah masuk JERUJI. by: sandi Suroyoco sinambela


Pelajar muda kopekologi , mahasiswa suka plagiasi,  kerja korupsi,  sudah tua malah masuk JERUJI.

Judul ini terinspirasi dari bukunya Bramma Aji Putra ‘cara jitu menulis artikel layak jual’ karya beliau sangat mengagumkan. Kecerdasan dalam menuangkan isi pikirannya di sebuah lembaran putih memang tidak dapat di agukan lagi,  nah aku mo ikut-ikutan,  nantikan kalo dah lama bisa makin kreatif.. giiiituuuu!!!


            Tempat belajar ternyata sarang bibit-bibit penyakit bangsa yah!!! Ga semua juga sih!!
Tempat yang di gunakan sebagai tempat menuntut ilmu ternyata adalah sebagai basis pembentukan karakter baik ato buruk perilakunya nanti. Nihhh ada contoh kasus! Dimulai dari seorang pelajar, jika terbiasa melakukan kecurangan dalam hal ujian  ‘ sebut saja buat kopekan’ ternyata akan membentuk karakter berbahaya yaitu koruptor!!! Mmmmm semoga adik-adik yang masih duduk di bangku pelajar di tobatkan oleh iman.
            Bagaimana  kalau dia sudah lulus sma??? Asikkk!!! Ternyata memasuki dunia kampus. Kehidupan kampus yang tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya laporan, skripsi dan lainnya harus di sertakan daftar pustaka dan sitasinya. Ternyata sebagian besar mahasiswa itu tidak mau ambil pusing nyari buku kesana-kemari. Okeeeeee! Trik paling jitu plagiat dehhhh mmmmmmm!! Inilah anak bangsa yang moralnya tidak terkontrol dari awal. Trus yang disalahkan siapa??? Keluarganya? Gurunya? Temannya? Lingkungannya?? Ya iya sihhhh tapi yang bertanggung jawab penuh atas itu adalah dirinya sendiri.
            Meninggalkan status mahasiswa dengan nilai yang tidak terlalu tinggi dan tidak jelek ternyata dengan kebiasaan buruk dia sangat pintar sekali, yahhhh pintar membohongi dirinya sendiri, apapun di korup dia DDDDDDDDDDUUUUUUIIIIITT itu buruan pertamanya. Menakutkan bukan jika orang orang seperti ini berkomplot di gedung-gedung pemerintah.
Tapi siapa sangka diantara mereka ternyata masih banyak sekali orang-orang yang memang betul-betul tidak mau korupsi. Apalagi yang dinamakan dengan korupsi duit. Kebanyakan dari mereka tidak berharta seperti perilaku yang rakus itu. 
            Nah siapa sihh yang membuat koruptor itu terhimpit di jeruji????? Sebenarnya bukanlah orang yang berhati mulia itu, namun saingan koruptornyalah yang menjatuhkan dia ke kamar 2 x3 itu. Semakin lama dia melakukan itu maka semua akan menciptakan suasana yang semakin buas.
            Sebenarnya  bagaimanasih cara jitu mengatasi itu???? Kalau saya berpendapat kita harus selidiki hukum sebab akibat dan dari mana pokok permasalahan tersebut. sekolah sebenarnya menjadi batang dari permasalahan ini, dan akarnya  adalah keluarga. Dimulai dari didikan keluarga yang menekankan perilaku jujur. Jangan sesekali membuat sianak harus berbuat curang untuk mendapatkan sesuatu. Nah    bagai mana dengan pihak sekolah, pihak sekolah harus mampu memberikan ilmu yang memang harus di kuasai si anak sebab kalo tidak dia akan berpikir melakukan kecurangan karena rasa iri yang timbul akibat persaingan.

Benar ga yah?????? Kalo masih kurang jelas kita telusuri aja sendiri!!!


By: Sandi Suroyoco Sinambela
saya mengutip dari buku Bramma Aji Putra


            

CINTA SANDI Diperbaharui


CINTA Diperbaharui
Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela

Tulisan ini saya buat untuk harapan percintaan yang akan kucapai.

Saya adalah orang yang sangat selektif melihat gadis impian meskipun penampilanku tidak mendukung untuk melakukan itu.  Makanya maklum kalau saya sekarang masih tetap menjomblo.  Kita mulai dari kisah pacar.  Saya belum pernah sama sekali pacaran meskipun usia sudah 20 tahun.  Satu hal yang slalu melekat dipikiranku tentang  pacaran yakni ‘saya harus pacaran dengan orang yang belum pernah pacaran’. Pernyataan itu memang mengandung sisi positif dan negatif.  Negativnya pemikiran itu sungguh melambangkan keegoisan.  Sisi positifnya adalah saya harus mendapatkan gadis yang memang murni hatinya untuk aku.

Saya makin menyadari bahwa ke-egoisan yang menonjol dengan kata-kata itu. Benih cinta saya malah banyak sekali yang mati dengan tekat bulat itu.  Sekarang saya ingin mengubah paradigna itu. Kegagalan yang banyak telah ditimbulkan niat itu.  Saya  pernah menemukan dua orang wanita yang memang sesuai dengan kriteria tersebut.  Apalah daya setelah saya menembak, dia menolak saya tampa alasan yang jelas. 

Saya memang pernah ditolak  gadis dua kali, tetapi itu tidak membuat niatku untuk bertindak lebih  selektif, malah semakin kuat dipikiranku saat itu.  Saya ditolak bukan berarti sampai disitu kisahnya.  Saya sudah 3 kali ditembak  perempuan  dua sewaktu SMA, satu sewaktu kuliah.  Saat itu aku merasa mengapa tidak yang kucintai aja mengatakan demikian? 

Baru sekarang menyadari bahwa dalam percintaan.  saya adalah orang yang egois.  Begitu banyak bibit-bibit cinta yang sudah tumbuh di ruang hatiku, namun aku tidak merawatnya bahkan membiarkannya begitu saja. Tidak satupun benih yang tumbuh menjadi besar.   Semuanya layu dan mati karna hatiku tidak memberi ruang, sinar, dan udara, pada benih cinta itu.  

Saya disadarkan  kembali bahwa cinta bukanlah hal yang dimutlakkan, tetapi cinta adalah belajar dari kenyataan.  Dari mulai sekarang saya akan membuat lembaran cintaku yang baru. Berpikir positif tentang cinta. Orang lain yang belum saya cintai yang menaroh bibit cinta dalam hatiku  akan saya berikan ruang bagi dia karena tak menutup kemungkinan dia yang dapat saya tumbuhkan, dan dia yang akan berakar,berdaun, berbatang, berbunga, serta berbuah bagi hidup saya.

Satu hal yang saya telaah dari pengalaman cinta saya. Jangan sia-siakan cinta orang lain, meski harus mengatakan tidak kepada dia.  Saya harus menminta maaf dulu kepada dia sama seperti saya meminta maaf kepada saudara kandung saya sendiri.

Harapan dan keinginan saya dari mulai saat ini adalah saya akan mendapatkan cinta yang tulus dari seseorang.  Saya akan merawatnya sampai bertumbuh dan berkembang. Apapun yang terjadi, saya akan menjaga jangan sampai dia terluka.  Saya akan membuang egoisme cinta dalam hidupku.  Saya harus belajar menjaga cinta dengan baik, karena cinta yang sebenarnya akan saya jalani ketika saya diperhadapkan di depan Nama Tuhan dan hanya kematian yang dapat memisahkannya.

Ini saya tuliskan murni dari lubuk hati yang paling dalam   

cerita singkat,, hubungan Neil Amstrong dengan bulan warna biru by: Sandi Suroyoco Sinambela



cerita singkat,, hubungan Neil Amstrong dengan bulan warna biru
by: Sandi Suroyoco Sinambela

Karna terpukau melihat judulnya saya langsung berlari keluar dari koskosan dan segera mencari dimana posisi bulan berada.  Temanku tertawa melihat aku. Nyari apa bang? Ada yang salah? Aku nyari bulan berwarna biru. aku liat diberita online. Masa sih sahutnya serius bang? Coba lihat dulu beritanya. (Semarang,UNDIP)
Fenomena Bulan Biru akan terjadi pada Jumat (31/8/2012) malam ini. Momen itu adalah saat yang tepat untuk mengenang Neil Armstrong, manusia pertama yang mendarat di Bulan, yang meninggal pada Sabtu (25/8/2012) lalu dalam usia 82 tahun.
 lari keluar mencari bulannya, eh yang ada bulan yang masih remangremang, mungkin bentarlagi baru biru. kemudian aku kembali ke kamar kos lalu dengan teliti membaca semua artikelnya.
 hhahahaha pantasan ga ada bulan yang biru, tadi aku cuman baca judulnya doang. ternyata itu cuman istilah yang digunakan untuk bulan purnama kedua pada bulan yang sama. Jumat malam ini ialah purnama kedua untuk bulan Agustus.

Thursday 30 August 2012

TUGAS TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN Amoniasi Kulit Kopi by: sandi Suroyoco Sinambela


TUGAS TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN
Amoniasi Kulit Kopi














Kelompok  II
Sandi Suroyoco Sinambela : 23010110110031
Jesica Sibarani                       : 23010110110006
Oti Yulisriani                         : 23010110110013
Neneng Nuhalimah               : 23010110110052
Suryo Hadi Prayitno             : 23010110110001











FAKULTAS  PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012



Amoniasi Kulit Kopi

Hubungan erat antara limbah pakan dengan alternatif pakan semakin tidak bisa di pisahkan lagi. Limbah perkebunan menjadi alternatif pakan yang semakin banyak di kembangkan. Beberapa alternatif pengolahan dapat dilakukan dengan cara fisik, kimia, biologi maupun gabungannya. Amoniasi merupakan teknologi pengolahan pakan dengan cara kimiawi, pengolahan ini mudah, murah, tidak mencemari lingkungan, dan sangat efisien. Keuntungan dari amoniasi selain meningkatkan daya cerna juga sekaligus meningkatkan kadar protein dan menghilangkan alfatoksin serta pelaksanaannya yang sangat mudah.
Masyarakat seharus mengetahui pembuatan amoniasi kulit kopi agar sehingga dapat menambah provit mereka. Berikut bahan dan alat yang di gunakan dalam proses amoniasi. Bahan-bahan yang digunakan untuk proses amoniasi kulit kopi tersebut adalah: kulit kopi, ure, air, dan peralatan yang dipergunakan adalah timbangan, gelas ukur, kantong plastik
Prosedur : Bahan-bahan yang di pergunakan adalah 20 kg kulit kopi (kering udara) 1kg urea, dan 14 liter air. Peralatan: timbangan, 1 lembar plastik dengan ukuran 180x200 cm untuk mencampur bahan. 1 lembar plastik kantong (90x100 cm) rangkap, ember satu buah, beserta alat pengaduk.
Cara pengerjaan:
Penimbangan kulit kopi

 


a.kulit kopi di hamparkan pada plastik.  
b. buat larutan urea dengan mencampur 14 liter air dan 1 kg urea dalam ember, diaduk,aaduk sampai semua urea larut. 
c. Siram dan campurkan larutan urea tersebut diatas kulit kopi diatas plastik , di bolak-balik sampai merata seluruhnya. 
d.  memasukkan kopi yang sudah di campur dengan latutan urea ke dalam plastik kantong, padatkan dan ikat erat, bila perlu gunakan mesin untuk memfakumkan plastik tersebut. 
e. Setelah 4 minggu, amoniasi kulit kopi dapat di buka. Kulit kopi tersebut harus di angin-anginkan selama 1-2 hari sampai bau menyengat amoniak hilang sebelum di gunakan sebagai pakan.

            Peningkatan  kualitas kulit kopi amoniasi
Kulit kopi yang telah di amoniasi mempunyai kandungan praotein 17,88%  kecernaan 50% dari 40% , VFA 143 mM dari 102 mM, da NH3 12,04 dari 4,8 mM. Struktur dinding kulit kopi menjadi lebih amorf dan tidak berdebu, sehingga menjadi lebih mudah di handling. Maka di anjurkan kepada masyarakat yang memiliki kebun kopi lakukanlah pengolahan limbah kulit kopi sehingga dapat menambah pendapatan.
            Pemberian amoniasi kulit kopi pada ternak ruminansia
Suatu penelitian yang menunjukkan bahwa pemanfaatan amoniasi kulit daging buah kopi terhadap populasi bakteri, populasi protozoa, konsentrasi VFA dan NH3 domba. 20 ekor domba lokal jantan dengan rataan bobot badan awal 13.80 ± 1.27 kg dan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan konsentrat yang digunakan adalah kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi dan yang diamoniasi dengan level pemberian sebagai berikut, P0 (Pemberian konsentrat kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi sebesar 30%), P1 (Pemberian konsentrat menggunakan kulit daging buah kopi diamoniasi dengan level 15%), P2 (Pemberian konsentrat menggunakan kulit daging buah kopi diamoniasi dengan level 30%), P3 (Pemberian konsentrat menggunakan kulit daging buah kopi diamoniasi dengan level 45%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrat dengan level 30% tidak diamoniasi, 15%, 30% dan 45% yang diamoniasi berpengaruh tidak nyata terhadap parameter populasi bakteri dan konsentrasi VFA sedangkan berpengaruh nyata terhadap parameter populasi protozoa  berpengaruh sangat nyata terhadap parameter konsentrasi NH3.


REFERENSI

Amoniasi Kulit Kopi, Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak  Fakultas Peternakan dan Pertanian  Universitas Diponegoro Semarang 2005. 

TUGAS MATA KULIAH ILMU REPRODUKSI TERNAK IMPLANTASI DAN LASENTASI PADA BABI


TUGAS MATA KULIAH ILMU REPRODUKSI TERNAK
IMPLANTASI DAN LASENTASI PADA BABI









FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012



IMPLANTASI DAN PLASENTASI PADA BABI.
by: Sandi Suroyoco Sinambela 

I.                   IMPLANTASI
Meskipun perkembangan hingga kelahiran merupakan suatu proses bersinambung, kebuntingan dianggap menjadi tiga fase, yaitu fase preimplantasi, embrio dan fetus. Pelbagai tahapan kebuntingan akan diuraikan secara singkat.
            Preimplantasi  selama dua minggu pertama kebuntingan, telur yang tertunas akan bergerak dari tuba fallopii ke masing-masing tanduk uterus dan telur tertunas menempatkan diri dan menetapkan posisi akhirnya di uterus (implantasi) dalam banyak hal, bila kurang dari empat telur tertunas yang hidup pada saat tersebut, corpus luteum ovarium akan meregres dan induk babi akan kembali birahi. Bila seekor saja anak yang lahir hal itu dimungkinkan karena telur tertunas yang hidup lainnya ada dalam waktu yang kritis (hari-hari ke-12 hingga 18).
Embrio mulai menetap pada posisi tertentu dan secara fisik terjadi hubungan langsung dengan maternal organism.         Posisi implantasi umumnya mamalia pada dinding uterus, rodentia pada lipatan-lipatan dinding uterus. Estimasi kejadian implantasi pada kambing, babi, dandomba pada hari ke 10 sampai 22 hari postcoitum, sapi terjadi 12 sampai dengan 40 hari postcoitum.
Tropoblast dengan lapisan mesoderm (calon chorion) merupakan bagian yang mengawali kontak dengan induknya. Sementara zona pellucida mulai mengelupas, chorion mulai dipenuhi dengan pembuluh darah mikro (microvilli) dan terjadi kontak dengan dinding uterus.
Pada babi mulai terjadi junction complexes yang terbentuk diantara tropoblast dan sel-sel epitel dinding uterus. Tahap berikutnya terjadi asosiasi chorion dan mikrovili serta adesi dengan dinding uterus.   
Pada babi dan kuda  asosiasi itu merupakan suatu area yang merupakan tempat aktivitas difusi antara chorion dan vili-vili (cotyledons).







IMPLANTASI PADA BEBERAPA TERNAK:


Spesies
Kebunting-an awal
Aktivitas (hari setelah ovulasi)
Ukuran uterus (cm)
(hari)
awal
komplet
Sapi
16 - 17
28 - 32
40 -  45
-
Domba
12 - 13
14 - 16
28 - 35
10 - 20
Babi
10 - 12
12 -13
25 - 26
s/d 100
Kuda
14 -16
35 - 40
95 -105
6 - 7













II.                PLASENTASI PADA BABI




Plasenta adalah organ ekstra embrio yang merupakan pertautan antara jaringan embrio dan jaringan induk. Jaringan induk yang ikut serta dalam pembentukan plasenta adalah endometrium uterus bagian desidua basalis.
Fungsi Plasenta: melayani segala kebutuhan embrio/ fetus, dalam hal: respirasi, nutrisi, ekstresi, proteksi, juga sebagai kelanjar endokrin (penghasil hormon).
Fungsi Plasenta sebagai Kelenjar Endokrin
Sebagai kelenjar endokrin, plasenta menghasilkan hormon-hormon yang berperan penting dalam memelihara kelangsungan hidup embrio. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh plasenta antara lain:
Progesteron. Hormon ini berfungsi untuk memelihara agar endometrium uterus tetap tebal (tidak luruh) dan kaya pembuluh darah. Pada manusia, progesteron mulai disintesis oleh plasenta pada minggu ke-4 setelah implantasi. Menjelang kelahiran, produksi hormon ini menurun.
Estrogen. Pada manusia, hormon ini mulai dihasilkan oleh plasenta pada minggu ke-4 setelah implantasi, selain itu juga dihasilkan oleh kelenjar adrenal fetus. Estrogen berperan untuk memelihara kehamilan. Produksi estrogen terus meningkat sampai menjelang kelahiran bayi.

Tipe-tipe Plasenta
A. Berdasarkan selaput ekstra embrio yang bertaut dengan jaringan induk:
1. Plasenta korio-vitelin: merupakan plasenta yang sederhana, dibentuk dari kantung yolk dan korion yang terletak di antara pembuluh-pembuluh darah kantung yolk dan epitel uterus induk.
Misalnya: pada marsupialia (hewan berkantung) dari genus Didelphys dan Macropus.
2. Plasenta korio-alantois: pembentuk plasenta dari pihak embrio adalah selaput korion dan selaput alantois yang berbatasan. Mesoderm alantois membentuk pembuluh darah pada villi korion dan pada tali pusat.
Misalnya: pada euteria (golongan mamalia yang memiliki plasenta sejati, termasuk manusia dan kebanyakan mamalia yang lain) dan marsupialia dari genus Parameles dan Dasyurus.
B. Berdasarkan kokoh/ tidaknya pertautan antara jaringan embrio dan jaringan induk:
1. Plasenta desidua: pertautan kokoh. Keluarnya plasenta yang menyertai kelahiran bayi akan disertai pula dengan luruhnya desidua dan terjadinya pendarahan.
Misalnya: pada karnivora, rodentia, primata.
2. Plasenta non/ indesidua: pertautan tidak kokoh.
Misalnya: pada sapi, babi, kuda.
3. Plasenta semi desidua: pertautan agak kokoh
Misalnya: pada kambing.
C. Berdasarkan penyebaran villi korion pada kantung korion 
1. Plasenta difusa: villi halus, tersebar pada seluruh permukaan korion.
Misalnya: pada babi, kuda.
2. Plasenta kotiledonaria: villi tampak sebagai gumpalan-gumpalan agak besar (seperti kancing).
Misalnya: pada sapi, kambing.
3. Plasenta zonaria: villi menyerupai sabuk, mengelilingi bagian tengah embrio.
Misalnya: pada kucing dan karnivora lainnya.
4. Plasenta diskoidal: sebaran villi terbatas pada suatu daerah korion tertentu;
berbentuk seperti cakram




REFERENSI

Sihombing, D.T.H. .1997 . Ilmu Ternak Babi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Y. Supri Ondho.2012. Presentasi Kebuntingan. Universitas Diponegoro, Semarang.