Friday 28 December 2012

1001 Sahabat “Marihot Sihombing” benar memimpin dengan mengajak tampa henti By: Sandi Suroyoco Sinambela


1001 Sahabat “Marihot Sihombing” benar memimpin dengan mengajak tampa henti
By: Sandi Suroyoco Sinambela




Marihot Sihombing adalah Ketua PARHATA 2011-2012 (Parsadaan Mahasiswa Batak Semarang).  Dulunya diragukan dan sekarang harus kita acungkan jempol.

            Memimpin orang batak bukanlah hal yang mudah dan gampang seperti membalikkan telapak tangan saja.  Mengkontrol sifat dan perilaku anak-anak parhata adalah wujud pelayannan kita ujar sang ketua.

            saya harus meminta maaf terlebih dahulu kepada bang Marihot karena kinerja saya kurang baik selama kepengurusan.  Saya sangat tertusuk saat tema PAB 2012 mengandung pesan “talk less do more ima PARHATA”.  Harus diakui bang Marihot tidak terlalu banyak berkata namun abang banyak berbuat.

            Menjadi pelajaran berharga bagi semua anggota PARHATA.  Semoga parhata kedepannya akan semakin lebih baik.  Sama seperti semangat yang abang pada PARHATA.

            Aku pernah mendengar abang sewaktu kesal mengatakan “sebenarnya sedikit sekali saya mendapatkan pelajaran dari PARHATA ini.  Lalu saya bertanya kenapa bang?  Lalu abang diam tang menjawab pertanyaan ku.  Berarti abang diam karena abang prihatin teman-teman Parhata.  Prihatin pada saudara-saudara abang yang kurang memiliki mobilitas untuk bertumbuh bersama dengan semangat budaya batak.

            Periode datang harus menggantikan sang ketua yang berkomitmen ini.  Saya yakin dan percaya cara abang memimpin telah mengajarkan banyak hal kepada generasi abang.  Saya yakin Opit  Panjaitan belajar banyak dari gerak gerik cara abang memimpin.

Terlepas dari jabatan sang pemimpin parhata kami masih menunggu kreatifitas bang Marihot di parhata.  Mari berarti mengajak hot berarti teguh.  Berarti mengajak tampa hentinya itulah cara bang Marihot sebagai pemimpin batak masa depan.  Ini terbukti saat bang Marihot kembali mengikuti pemilihan keduanya.

Pelajaran hidup yang saya dapatkan adalah seorang pemimpin tidak ada hentinya untuk mengajak dan memberikan yang terbaik pada anggota yang dipimpinnya.

Apa yang saya tulis adalah benar adanya.  Somoga ini menjadi motivasi juga buat saya


Tuesday 25 December 2012

masalah kecil di FPP Undip Bukan Menggurui Tapi Memberikan Sedikit Masukan. Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela


masalah kecil di FPP Undip Bukan Menggurui Tapi Memberikan Sedikit Masukan.
Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela

Because i love animal of agriculture undip university,,,

                Satu semester sudah hampir terselesaikan dengan mengemban nama Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang.  Tentunya harus ada evaluasi yang harus dipikirkan matang dari mulai sekarang.  Sebelum keputusan menjadi kontroversi adabaiknya perumusan evaluasi dimulai.

                Saya harus mengatakan terlebih dahulu bahwa saya bukanlah ahli mengevaluasi, akan tetapi saya sedikit memberikan masukan dengan pengalaman saya sebagai objek mahasiswa.  Pantas atau tidak saya harus mengaku saya adalah angkatan yang selalu dipergunakan sebagai objek percobaan oleh kebijakan.

                Saya ingin menyampaikan bahwa pembenahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dari segi fasilitas sudah membaik dengan perlahan.  Sudut pandang itu patut kita acungkan jempol.  Yang menjadi masalahnya sekarang adalah fakultas seolah tidak ada strategi untuk misi yang akan di capai.  Saya masih mengingat misi besar itu saat melangkahkan kaki di peternakan COMPLETE’ begitukan?!

                Sampai sekarang saya masih menggeleng kepala saat mengingat COMPLETE itu.  Dua tahun saya berdiri dengan kaki yang gemetaran bergerak tampa arah jika dipertemukan dengan milih kuliah atau praktikum.  Bagai mana bisa komplit kuliah dan praktikum seolah mengambil arah yang berbeda, padahal hakikatnya itu adalah sama.  ITULAH yang saya sebut dengan tidak ada strategi.

                STRATEGI?  Saya kurang tau banyak dengan hal itu.  Akan tetapi penerawangan saya adalah Mengapa dibiarkan demikian berlarut praktikum atau kuliah?  Masalah besar datang saat: mahasiswa harus lari kesana kemari mencari ruangan asistensi,  mencari ruangan posttes, mencari ruangan untuk pj,  mencari jadwal dan sebagainya.  Mengapa harus mencari jadwal?  Oh itu masalahnya.  Tidak ada kejelasan yang pasti antara dekanat dan lab yang memberikan jadwal siapa.

Bukan seharusnya pengajaran? 

yang saya lihat itu adalah 3 angkatan praktikum secara bersamaan mis semester ganjil yakni semester 1  ada 2-3 praktikum (biologi, kimia, agama).  Semester tiga ada  5-8 praktikum semester 5 ada 5-7 praktikum.  Hampir sama halnya dengan semester genap.

Dari wacana diatas apakah bukan seharusnya pengajaran yang harus memberikan rekapan jadwal kepada lab?  Jika tidak konsekuensinya adalah tabrakan praktikum, tidak ada ruangan untuk asistensi postes, saling mengulur waktu, dan yang menyakitkan itu praktikan merasa jenuh sehingga dia asal-asalan saja praktikum.  Yang rugi siapa? Tentunya mahasiswa.

Saya pernah bertanya kepada asisten disalah satu lab. Mas kapan bisa dimulai praktikumnya?  Belum turun dana deg ujarnya.  Saya menggeleng kepala sekali lagi, yang ditungguin dana? Apa ga jabwal aja yang ditungguin biar praktikannya tidak kebut kebutan lantas karena tabrakan. Coba bayangin kalau 3 praktikum berjalan bersamaan. Yang saya rasakan seperti kutu loncat saja hasilnya tetap saja nol.

Kebut-kebutan praktikum! Kapan kami bisa serius kuliah untuk mendapatkan ilmu teori dan implementasinya?  Ujuk ujuknyakan nilai naik turun seperti langit dan tanah sulit dijelaskan jika orangtua meminta pertanggung jawaban

                Jadi masukan saya adalah sebaiknya pengajaran yang membuat jadwal praktikum sama halnya dengan jabwal kuliah biasa (1,2 praktikum diluar jabwal kuliah karena membutuhkan waktu yang lama mis 24 jam dll).  3 angkatan berarti sekitar 16san kelas akan praktikum berapa kloter?, mencari tau kejelasan dari LAB setiap praktikum memakan waktu berapa lama.  

Jika saudara-saudara fakultas peternakan dan pertanian setuju mari kita sampaikan kepada dekanat ataupun melalui SENAT terlebih dahulu. 

Ini adalah segelintir suara hati... bukan untuk siapa-siapa ini untuk ku juga......
Terimakasihhhhh,,,,,

Sunday 23 December 2012

Mengingat Sandi Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela 22 Desember Natal Anak Samosir di Undip Semarang.


Mengingat Sandi
Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela

22 Desember Natal Anak Samosir di Undip Semarang.
Awalnya saya berberat hati datang ke natal itu. Saya berpikir bahwa itu hanya untuk anak-anak samosir saja padahal saya bukanlah anak samosir melainkan anak Siborongborong.  Saya berusaha membulatkan hati agar mengikutinya.

Kedatangan ku ternyata membawa pelajaran hidup yang sangat berharga.
Malam perayaan natal kali ini saya tersentuh lagi dengan perkataan bang Piter.  Melekat tajam di hati dan pikiranku “aku tidak ingin diingat, sekali lagi jika mereka ingin mengingat saya, saya rindu mereka mengingat Tuhan dan mereka berberbuah”

Kalimat itu sudah kedua kalinya saya dengar akan tetapi beliau mengatakan perkaaan ini berkali-kali dengan menyebutkan namaku “ Sandi tidak ingin diingat, sekali lagi jika sandi ingin diingat oleh mereka, sandi rindu mereka mengingat Tuhan dan mereka berbuah”

Perkataan itu membuat saya terharu, sayangnya air mataku tetap saja meniris ke dalam hati, sama sekali tidak keluar melalui mata.  

Saya memutar balik kalimat itu dengan keadaan ku yang sekarang.  Saya tidak ingin diingat di Peternakan, sekali lagi jika mereka ingin mengingat saya, saya rindu mengingat Tuhan dan saya berbuah dari peternakan.
Tanda tanya besar yang terlintas beberapa kali dipikiranku adalah, bagaimana caranya berbuah dilingkup pengaruh saya?  Mengapa sekarang saya berjalan mundur dari kebaikan yang sudah aku bangun satu setengah tahun lalu?

Jawabannya adalah perubahan sikap dan perilakuku untuk tahun yang baru nantinya.
Terimakasih.....

Thursday 20 December 2012

masalah kecil di peternakan Bu endang !!Tolong sampaikan!! Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela HORDEN DOANG


Bu endang !!Tolong sampaikan!!
Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela

Bu endang : Tolong disampaikan kepada fakultas  supaya dibuatkan horden penutup kaca di ruang d05 dan d301.  Saya terseyum mendengarkan pernyataan ibu itu.  Sudah dua tahun saya mengais ilmu diruangan besar itu. Tetap saja sama keluhan dosen yang masuk disana. 

            Seberapa besar sih suara mahasiswa akan didengar di fakultas kalau  berhubungan dengan masalah fasilitas? 

Keluhan yang sama sudah saya dengarkan semenjak saya semester dua lalu.  Ruangan kapasitas 120 di isi dengan mahaswa 30 orang dengan pemandangan yang sangat menawan.  Nah masalahnya kalau dosen menerangkan presentasinya slide nya tidak kelihatan.

Siapa yang harus kita dorong-dorong menyampaikan ini?

Jawapannya adalah siapa saja yang cinta pada Fakultas ini, yang memberikan niat hati untuk bergerak tampa harus digerakkan oleh orang lain.

Jangan pernah beranggapan bahwa kita hanya sementara saja tinggal disini, lantas kita membiarkannya.  Menutup mata dengan kekurangan yang ada.  Bukankah kita harus saling responsibel dengan masalah yang ada di tubuh Mater? 

Siapa yang terpanggil hatinya? ......  jangan hanya dijawab tapi lakukan karna saya sudah berkali-kali menyampaikannya namun hati mereka belum membuka hati untuk melaksanakannya.

Terimakasih........

Sunday 16 December 2012

1001 Sahabat TANTA SITANGGANG.Bukan sekedar insting Tanta dan MARSADA By: Sandi Suroyoco Sinambela


1001 Sahabat TANTA SITANGGANG.Bukan sekedar insting Tanta dan MARSADA
By: Sandi Suroyoco Sinambela


            Tanta adalah salah satu tim tor-tor PARHATA saat saya menjabat sebagai menteti kebudayaan.  Saya tidak tau banyak tentang dia.  Yang saya ketahui  bahwa Tanta adalah mantan dari adek angkatan saya Jaco Manurung. 

            Saya teringat sebuah lagu yang dinyanyikan oleh band batak MARSADA yakni “baringin sabatola” dan “rosita”  saya sangat suka dengan lagu ini, sayangnya filenya pernah hilang jadi saya ingin download lagi. 

            Tepatnya tgl 14 desember 2012 pukul 21.07 saya mendownload  lagu itu dari youtube. Dan keesokan harinya saya membuka vidio tersebut.  tampa bosan bosannya saya memutar vidio itu.  Saya memperhatikan para penari tortor yang berada tepat di depan band tersebut.  pertama saya hanya memperhatikan keindahan kerakannya saja. Tiba tiba saja terlintas dipikiranku ada seorang yang mirip dengan salah satu penari itu.  Saya langsung mengingat Tanta sitanggang

            Tanta sitanggang pernah menjadi pasangan tortor saya di acara seminar budaya batak di HKPB Kertanegara Semarang.  Awalnya saya hanya penasaran.  Jaco dan salah satu Rimo masuk ke kamar kos saat saya memutar vidio itu.  Langsung saja sala menanyakan kepada mereka.  Penari MARSADA mirip sama Tanta yah?  Tampa banyak tanya mereka tersenyum Rimo langsung menjawab dengan spontan  bah ido i bang (itu Tanta bang). Masih kurang percaya langsung kutanyakan aja Jaco. Ia bang.  

            Saya memang saat itu hanya mengandalkan insting namun itu adalah kenyataan.  Pelajaran hidup yang saya dapatkan adalah terkadang kita tidak mengenal banyak tentang teman tim kita, namun itu akan terbuka saat kita semakin lama bersamaan meskipun dia tidak memberi tahu kita pada akhirnya kita akan tau sendiri siapa dia yang sebenarnya.
            

Monday 10 December 2012


Snptn 2013 hanya jalur undangan? Yang benar saja?
By: Sandi Suroyoco Sinambela



SNPTN hanya lewat undangan? yang benar saja,,,,,
ada sisi baik buruknya,,,, orang tua harus sigap menyikapi ini, sebelum anaknya akan berada pada sisi buruk kebijakan ini.
1. pemerataan pendidikan diseluruh daerah kemungkinan besar tercapai
2. bayak orang yang pintar menjadi tidak berdaya lantasan kompetisi di sekolahnya sangat ketat
3. mungkin saja ada kong kalikong nantinya,,,,,
Tidak mengada ada, positifnyakan banyak, apa ia positifnya akan di mengimbangi dampak negatif yang akan terjadi nantinya?
  1. pemerataan pendidikan diseluruh daerah kemungkinan besar tercapai
siswa berprestasi disetiap pelosok negri akan mendapat kesempatan yang sama dengan perkotaan.  Tentunya perbedaan ilmu sangat berbeda tetapi inilah salah satu langkah pemerintah melakukan pemerataan.
        Perbedaan kualitas tenaga pengajar sudah menjadi pandangan awal .  fasilitas yang masih berat sebelah menjadi kerikil kecil yang menghambat pembelajaran di pelosok
Jadi memang jika dilakukan hanya snptn undangan itu sahsah saja
  1. bayak orang yang pintar menjadi tidak berdaya lantasan kompetisi di sekolahnya sangat ketat
tentunya sangat banyak orang yang pintar di kota, khususnya kota-kota besar yang sudah berorientasi pada pendidikan.  Kompetisi yang sulit akan terjadi disana.
  1.  mungkin saja ada kong kalikong nantinya,,,,,
salah satu saudara saya mengatakan ini akan menjadi lahan basah para guru yang tidak konsisten.  Siapasih yang tidak butuh?  Anak guru pasti akan mendapat keuntungan yang besar  kebijakan ini. 


kalau memang kebijakan ini lebih banyak positifnya pemerintah jangan pernah ragu melakukannya. Kalau memang masih aa dampak negatifnya setidaknya pemerintah tau mengatasinya.

Sedia payung sebelum ujan