Friday, 25 April 2014

Calon Presiden yang akan saya pilih adalah Prabowo

Ingat saya bukan bayaran,

mengapa pak Prabowo yang akan saya pilih.
1. "Tidak ada pihak yang menyetir beliau" artinya sedikit hutang politik yang kan dibayarnya
2. "Persiapannya mantap"  terlihat dari program yang di canangkannya, lihat saja calon lain, programnya ujuk ujuk keluar saat kampanye  "SKS" sistem kebut  semalam
3. Pabowo itu memiliki nilai plus di bidang Pertanian, Perekonomian,dan Pertahanan
4. Prabowo itu "KERAS" dan "TEGAS" yang mau kong kalikong pasti mantullah


5. Prabowo tau "BETERNAK" lumayanlah untuk mengatasi kelangkaan sapi. 

Alasan ini tak seribet yang anda pikirkan karna saya hanya seorang yang bercita cita sebagai Petani Berdasi

jadilah orang yang realistis...

Wednesday, 23 April 2014

1001 sahabat. Pipit. KKN

1001 sahabat. Pipit.  KKN
Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela



Merah mudamu memang sangat membara,  hingga saat ini aku masih mengingat kemarahanmu yang meledak-ledak (tgl 2 Februari 2014),

Tak dapat kau bedakan lebih keras kepalan tangan  daripada kokohnya tembok, kau pukul berkali kali.  Suara benturan tertusuk di telingaku,  saat itu aku persis di belakang tembok yang kau pukul. Saat itu juga aku yang tertahan kantuk tiba-tiba kaget.

Aku segera berdiri spontan,,, kog benturannya sangat keras?   ‘’’’ loh, loh,    ehh, ternyata Pipit lagi marah.
Aku tidak bisa melihat wajahmu, tetapi dari gerak kepalan tanganmu. Jari kakimu, gemetaran terhantam emosi yang meruah-ruah. Kepalanmu yang tumpul terlihat merah, sesekali kau regangkan, untuk menendang rasa sakit. Kepalanmu memang hanya sebatas bengkak, tapi sepertinya hatimu yang berdarah darah karna terbawa emosi yang serta merta membuatmu naik pitam.

Waktu itu, suaraku hampir kencang memanggilmu, kau hiraukan dengan keadaanmu yang memanas.tak dapat aku berkata apa-apa.

Semua orang terpantul yang mencoba meredam suasana hatimu yang sedang kacau, tapi setelah beberapa menit, senyumku agak pelit lantas melihat seorang pria tibatiba bercengkrama denganmu. Terlihat solah tak terjadi apa-apa.

Saat ini aku masih bertanya-tanya, masalah apa yang membuatmu ditunggangi emosi, menghiraukan kuatnya tembok dengan kepalan tangan.

Pelajaran hidup: terbuka akan lebih baik dari pada membiarkan hati kita meledak tak terduga. 

Tuesday, 22 April 2014

Prof Umi “Inspirasi sekolah diluar negeri”


Prof Umi  “Inspirasi”
Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela.

            Langkah yang sudah mulai melambat, tapi semangat salah satu guru besar ini belum juga berhenti.  Beliau masih mengajar dan rutin datang ke kampus.  Prof Umi sekarang  sudah berumur 68 tahun, tinggal dua tahun lagi beliau mengabdi  di Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP.

23 Februari 2014  jam 10.  Kala itu hanya saya duduk di kantin papi sambil mengopi, beliau keluar dari mobil dengan perlahan melangkah ke arah lab.  Entak kenapa beliau kembali memutar arah.  “mungkin ada beliau salah arah pikir ku”  saya tersenyum, maklum beliau sudah terlihat tua.  Ternyata dugaan saya salah!  Beliau dengan perlahan berjalan ke arah kantin.  Saya menyapa beliau dengan senyuman.  Beliau memesan mendoan (tempe goreng) dan kacang ijo. 

            Beliau langsung duduk di depan saya.  Beliau langsung melahap makanan itu.  Basa-basi saya menanyakan kabar beliau. Karna merasa nyambung, saya bertanya sekitar keluarganya.

            Beliau memiliki 3 anak, yang pertama adalah lulusan IPB ikut suami yang berkerja di BI.  Yang kedua adalah dokter gigi. Dan yang ketiga adalah lulusan Singapur sekarang bekerja disana “ ujar prof Umi. 

            Luar biasa bu! Itu jawabku. Setelah beliau bercerita tentang anaknya saya hanya diam.  Saya tersadarkan bahwa jenjang pendidikan yang emban sekarang ini tidak ada apaapanya di banding beliau. 

            Seolah sebutir pasir di pantai.  Saya belum pernah berhangan-angan punya anak sukses, mengecap pendidikan di luarnegeri. 

            Dari percakapan ini saya membuat cita-cita baru. “jikalau saya tidak ada kesempatan lagi untuk kuliah di luarnegeri setidaknya anak ku akan ku sekolahkan disana, saya yakin Tuhan mengkehendakinya.  Saya ingin merubah nasip orang tua yang hanya sebatas petani kopi