Thursday, 2 March 2017

CONTOH PRAKTIKUM PROSEDUR KERJA ALAT FTIR (Penentuan Kadar Bilangan Iodin)

Bahan dan Metode
Penentuan Kadar Bilangan Iodin

3.1  Alat dan Bahan
3.1.1  Alat-alat


1.  Neraca analitis
2.  Erlenmeyer bertutup 250 ml
3.  Gelas beaker 50 ml
4.  Gelas beaker 100 ml
5.  Gelas beaker 250 ml
6.  Buret 50 ml
7.  Pipet volume 5 ml
8.  Pipet volume 20 ml
9.  Pipet volume 25 ml
10. Labu takar 50 ml
11.  Labu takar 1000 ml
12.  Labu takar 250 ml
13.  Labu takar 1000 ml
14.  Hot plate
15.  Oven
16.  Statif dan Klem
17.  Botol aquadest
18.  Spatula
19.  Bola penghisap



3.1.2  Bahan- bahan


1.  Sampel  :
     a.  Crude Palm Oil (CPO)
     b.  Refained Bleaching Deodorised  
         Palm  Oil (RBDPO)
     c.  Refained Bleaching Deodorised   
         Palm  Olein (RBDPOL)
     d.  Refained Bleaching Deodorised  
         Palm   Stearin (RBDPS)
2.  Kristal Na2S2O3. 5H2O
3.  Kristal K2Cr2O7
4.  Kristal KI 15%
5.  HCl pekat
6.  Larutan Wijs
7.  Larutan Sikloheksan
8.  Indikator amilum 1%
9. Aqudest bebas CO2/destilat


3.2.   Metode Kerja di Laboratorium
            Analisa dilakukan di PT. Jasindo Testing Services – Medan.
3.2.2   Pembuatan Larutan Pereaksi
A.  Larutan Standart Na2S2O3. 5H2O (Natrium Thiosulfat)
·         Pembuatan Larutan Na2S2O3
-          Ditimbang gelas beaker kosong 250 ml kemudian di nolkan
-          Dimasukkan 49,642 gram krsiatal Na2S2O3
-          Dimasukkan ke dalam labu takar 2000 ml dan diencerkan dengan aquadest sampai garis batas
-          Kemudian dihomogenkan
·         Standarisasi Larutan Na2S2O3 0,1 N
-          Ditimbang erlenmeyer 250 ml kemudian di nolkan
-          Dimasukkan 0,166 – 0,22 gram kristal K2Cr2O7 dalam erlenmeyer 250 dan kemudian dilarutkan dengan aquadest 25 ml
-          Ditambah 5 ml  HCl
-          Ditambahkan 20 ml larutan KI 15%
-          Diaduk lalu didiamkan 5 menit (terlihat warna ungu tua)
-          Ditambahkan 100 ml aquadest
-          Dititrasi dengan Na2S2O3. 5H2O (sampai larutan unggu menjadi larutan berwarna hijau)
-          Ditambahkan 5 ml indikator amilum 1%
-          Dititrasi kembali dengan larutan Na2S2O3. 5H2O sampai terbentuk larutan dari warna unggu menjadi hijau lumut
Perhitungan :

B.  Pembuatan Larutan KI (Kalium Iodida) 15%
-  Ditimbang gelas beaker kosong 250 ml kemudian di nolkan
            -  Di timbang 150 gram kristal KI dan dilarutkan dengan aquadest
            -  Kemudian dipindahkan kedalam labu takar 1000 ml dan diencerkan sampai garis
            -  Kemudian dihomogenkan
C.  Pembuatan Indikator Amilum/Tepung kanji/Starch (C5H10O5)1%
            -  Ditimbang gelas beaker kosong 150 ml kemudian dinolkan
            -  Ditimbang 1 gram kristal amilum dan dilarutkan dengan aquadest
            -  Dipanaskan diatas hot plate dan dihomogenkan
            -  Dipanaskan sampai volume 100 ml
            -  Kemudian dipindahkan kedalam botol bertutup dan didiamkan selama 1 malam
D.  Pembuatan Aquadest bebas CO2(Karbon Hidroksida)
            -  Dimasukkan aquadest bebas kedalam gelas beaker 800 ml
            -  Kemudian panaskan di water bath sampai tidak ada gelembung udaranya
3.3  Prosedur Analisa
A.  Penentuan bilangan iod dengan pelarut campuran Sikloheksan
-          Bahan/ sampel dicairkan
-          Sampel ditimbang sesuai dengan nilai/range IV (tabel 3.1 Standart Timbangan Minyak Berdasarkan AOCS hal 23)
-          Ditambahkan 20 ml Sikloheksan
-          Ditambahkan 25 ml larutan Wijs
-          Disimpan ditempat yang gelap selama 1 jam
-          Ditambahkan 20 mllarutan KI 15%
-          Ditambahkan 100 ml aquadest
-          Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 hingga larutan berwarna kuning pucat (sudah mendekati titik akhir titrasi)
-          Ditambahkan indikator amilum 1%  3-5 tetes (warna larutan menjadi biru tua)
-          Dititrasi kembali dengan larutan Na2S2O3 hingga larutan tidak berwarna (putih susu) atau sampai titik akhir titrasi.
Perhitungan :


tampilan data:
sumber : Elprida nababan


semoga imformasi ini bermanfaat.


                                 

No comments: