Saat aku siap dan saat aku mampu
Saat aku siap aku seperti
terbawa angin menghadapi kompetisi ini.
Kakiku seperti tidak ada
gesekan, hanya mengais dan sangat cepat sekali aku berlari.
Begitu juga halnya dengan
penaku, seperti tidak aku yang menggerakkannya.
Menggores lembaran
perlahan demi perlahan hingga tertulis rapi dan indah dan sangat bermakna
isinya. Ketika aku merasa mampu dari beribu lawan sepertinya aku hanya
menghadapi satu lawan saja. Mentalitas yang seperti terbuat dari bangunan baja
itu tak tergoyahkan angin dan sunami sekalipun.
Batu-batu raksasa yang
menghalangi jalanku ku geser hanya dengan tangan saja seperti memindahkan kursi
saja. Angin hitam itu ku hembus saja sampai bersih dari langitku.
Saat aku siap dan saat
aku mampu aku sangat KUAT
No comments:
Post a Comment