Pak
mengapa Guya Guyu mendengan KUDETA?
Oleh:
Sandi Suroyoco Sinambela
Terkuak sudah keluh resah masyarakat Indonesia.
Selama ini masyarakat berusaha menahan dan
menyembunyikan bara api yang tertanam dihati mereka. Ini bagaikan api dalam sekam yang sudah
kelihatan asapnya. Hanya menunggu 1
tahun lagi tetapi karna sankin geramnya melihat kegagalan besar maka mereka tidak tahan.
Ada kritik beliau langsung gusar.
KUDETA? Benarkah
itu hanya pesan kosong saja yang seolah-olah memojokkannya.
Pujian malah menenggelamkan nilai juang beliau. Ini artinya ketakutan yang dia tunggu-tunggu
tiba sehingga gusar, dan gusar lagi.
KRITIK? Bukankah kritik yang harus dijawab dan dicerna
serta ditelaah dengan baik maka akan menyelamatkannya dari permasalahan ini?
Tau memang benar hanya mencari Hormat bagi dirinya
sendiri! Masyarakan yang mengutusnya dan
memberikan dua kesempatan dan tanggung jawab yang mulia.
Gusar, guya guyu malah membunuh karakternya yang
tampa disadari memberikan sinyal negatif dari masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri beliau adalah presiden yang
harus diakui jempol tentang diplomasi, akan tetapi bagaimana dengan rakyat
kecil? Pertanyaan besar bagi sektor
AGRICULTUR, LAHAN ADAT, PAPUA dan
KKN. Lagi-lagi yang terkena imbasnya
adalah masyarakat kecil.
Mana stabilitas?
terbukti ketakutannya berlebihan,,
Unjuk Rasa???
No comments:
Post a Comment