sekarang memang
waktunya gelap tetapi besok akan datang terang
Oleh: Sandi Suroyoco Sinambela
Aku menghembuskan napas dengan terpotong potong. Tak
bersemangat melihat kiri kanan ataupun depan. Mencoba membuang pelu. Sudut
pandangku sesekali terarah pada jendela.
Diluar gelap tak ada tanda kehidupan.
Aku mengulang-ulang kata yang mengalir dan menyelimuti
pikiranku. Dihati, aku mencoba melangkah
dengan tenang. Mencoba menjejaki kembali
prinsip dan saran-saran yang telah ada sejak
aku bisa mengolah kata. Mengetuk kembali hati untuk bertemu dengan
memori memori penting yang pernah aku simpan.
Saat itu juga aku terkaget.
Mengapa aku hanya mengingat kerikil-kerikil tajam yang tertancap dikaki
yang masih menempel kubawa berlari.
Nafas panjang kali ini tidak terpotong lagi. Gelengan kepala dan menunduk “mengapa harus
itu? Kesunyian makin merambat. Aku
memahaminya tapi entah mengapa aku tak sanggup. Aku mencoba melewatinya
dan tak bisa.
Dulu masa kecilku sagat keras. Harus berjuang menaklukkan alam untuk bisa
hidup. Sakit!!! Harus mengangkat beban
hidup yang luarbiasa. Tirsirat pada sesuatu yang tersembunyi di belakang di dua
mata yang berkaca-kaca. Keringat didahi
yang tidak segera dikeringkan. Merasakan
hidup yang belum benar-benar hidup.
Aku harus menumpukan dengkul untuk melompat dan berusaha
keluar. Mungkin saja dulu itu hanya
suatu kesakitan, akan tetapi setelah saya sadari sekararang pahitnya telah
mengalahkan pahitnya empedu.
Aku melipat tangan dan menutup mata, berusaha menyadarkan aku
yang sekarang. Kubuka mataku
perlahan. Aku mencoba menatap relung
hidup. Ternyata sudah tergambar kembali
tumpukan pahit terkemas dalam
balok-balok yang membentuk tangga pendakianku.
Pikiran dan hatiku mulai memberi cahaya. Menuntunku dari sisi gelap itu.
Aku kembali mengarahkan pandanganku ke jendela. Memang masih terlihat gelap. Terhenti lama dengan sisi itu. Terkaget telingaku tertancap suara ayam yang
berkokok. Aku kembali merenung lagi, dan
ternyata aku tersadar “sekarang waktunya gelap
akan tetapi besok akan datang terang”.
Aku harus menidurkan pikiranku disisi gelap ini dan aku harus
terbangun tepat waktu saat cahaya menuntunku.
No comments:
Post a Comment