Friday 29 November 2013

SUPERMARKET VS PASAR TRADISIONAL oleh sandi dan sombret


STUDI LAPANGAN PEGAMATAN DAGING
SUPERMARKET VS PASAR TRADISIONAL






Oleh:
GABRIELLA DISTY C. (23010110120056)
SANDI SUROYOCO SINAMBELA (23010110110031)






















FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

  1. SUPERMARKET
  1. Nama   : Giant Kagok
  2. Lokasi : Plaza Candi
  3. Jenis daging    : Daging sapi
  4. Asal daging     : Impor
  5. Harga daging 
Daging giling  : Rp. 89.000
Sirloin Steak    : Rp. 137.000
Daging Rendang SPEC: Rp.126.000
Prime shank Cut          : Rp. 103.000
Peru rebus       : Rp. 74.990
Kikil                : Rp. 99.990
Usus                : Rp. 47.000
Rip                  : Rp. 103.000
Babat Tebal     : Rp. 99.999
  1. Cara penyajian penjualan : Dikemas dengan baik.
  2. Ciri fisik dan dokumentasi.
Penyajian
loin
Iga
Shank
loin
Buntut
  1. PASAR TRADISIONAL
  1. Nama kios       : Mulyo Rejo Agung
  2. Pemilik Kios    : Mas Agung
  3. Tempat Kios    : Pasar Ungaran
  4. Jenis Usaha     : Daging sapi
  5. Asal daging     : RPH Sisemut
Distribusi daging dari RPH Sisemut tiba di kios pukul 02.30 WIB, kemudian kios akan mulai aktif berjualan dari pukul 03.00 sampai pukul 15.00 WIB.
  1. Jenis sapi         : Sapi Jawa, PFH afkir, Simental
  2. Penentuan harga:
Harga beli daging di RPH Rp. 72.000/kg, kemudian akan dijual dengan harga 80-100 rb.  Daging biasa dijual dengan harga RP. 88.000, sedangkan sirloin akan dijual dengan harga Rp.100.000
Apabila kios ini dapat menjual 350-400 kg/ hari maka
Untung per kg
 Bobot daging (kg)
 Total Untung
 Rp      18.000
400
 Rp        7.200.000
 Rp      15.000
400
 Rp        6.000.000
 Rp      18.000
350
 Rp        6.300.000
 Rp      15.000
350
 Rp        5.250.000















  1. Tingkat kebersihan kios:


Terlihat Banyak alat alat yang sudah kotor,  padahal bahan kayu, besi yang mudah berkarat tidak bagus tempat daging.

  1. Ciri-ciri fisik dan dokumentasi


KESIMPULAN DAN SARAN
Penentuan harga berdasarkan bagian daging di pasar tradisional hanya berlaku pada loin (lulur), daging biasa,  dan jeroan, sedangkan pada supermarket bagian daging adalah penentu harga. Dari segi ekonomis harga daging di supermarket jauh lebih tinggi dibanding di pasar tradisional.  Cara penyajian dan tingkat higenitas adalah kelemahan dari pasar tradisional.  Kualitas daging di pasar tradisional lebih rendah dibanding di Supermarket karena perbedaan penanganan. 
Mutu daging di pasar tradisional harus ditingkatkan dengan memperbaiki cara penanganan daging, sehingga usaha daging di pasar tradisional dapatbertumbuh dengan baik.  Harus ditingkatkan karena usaha menengah kebawah merupakan penyerap tenaga kerja yang tinggi. 

No comments: