MENGENAL EFEK AFLATOKSIN.
oleh: Sandi Suroyoco SInambela
Alur yang perlu kita ketahui
terlebih dahulu adalah sebagai berrikut:
- Pakan biji bijian di jadikan sebagai pakan komesil
- Pakan komersil yang berkualitas rendah di berikan pada ayam Breeding
- Telur Hatching Egg dari farm akan di tetaskan
- Keberhasilan penetasan di Hatcheri akan sangat di pengaruhi oleh kualitas telur dari farm.
- Kemudian DOC yang dihasilkan hatchery akan di kirimkan ke farm pembesaran
- Di farm pembesaran akan terjadi kendala penyakit maupun performa.
Pakan komersil akan sangat susah
menghindari yang namanya zat aflatoksin,,, untuk itu kita perlu mengetahui zat
ini.
Aflatoksin
umumnya terdapat pada biji bijian contohnya kacang kacangan, jagung yang kualitasnya rendah sementara kedua jenih
biji bijian ini merupakan bahan pokok dalam pembuatan pakan komersil ayam. Zat
aflatoksin merupakan senyawa toksik yang dihasilkan oleh kapang contohnya dari Aspergillus flavus dan A.
Parasitticus. Telah banyak data yang
melaporkan bahwa pakan komersil banyak yang tercemar aflatoksin ini.
Aflatoksin
ternyata menghambat performan ternak terkusus pada unggas, untuk membentuk anti
bodi. Dikabarkan bahwa pemberian pakan komersil yang mengandung jat aflatoksin
akan menyebabkan rendahnya zat anti bodi ayam terhadap ND, IBD, IB serta penyakit yang bersifat infeksi.
Hasil
penelitian yang dilakukan Bahri et al,
2005. Pemberian aflatoksin pada
telur yang bertunas umur 5 hari mempengaruhi perkembangan, dan daya tetas
embrio. Semakin tinggi dosis Aflatoksin yang diberikan maka semakin banyak
embrio yang mati.
Pengaruh
Aflatoksin juga berpengaruh terhadap kelainan pada kaki, malabsorbsi kuning
telur dan pendarahan pada embrio. Sehinga dapat disimpulkan bahwa kadar
alflatoksin yang ada pada pakan breeding harus ditekan sekecil mungkin untuk
meningkatkan kualitas telur HE yang kan ditetaskan di Hatchery.
REFERENSI:
Bahri, S. R. Widiastuti, Y. Mustikaningsih. 2005. Efek Aflatoksin B pada embrio
ayam. Balai Penelitian Veteriner, Bogor
No comments:
Post a Comment