Sapi Dimana Sapi. Sapi Jadi Patung? Atau Sapi Tunggu
Beranak Dulu.
By: Sandi Suroyoco Sinambela
Kami
menanti-nanti sapi yang dijanjikan fakultas pada saat "pulang
kandang", apakah teman-teman pernah bertanya-tanya tentang janji ini.
dulunya alasan yang wajar dihanturkan" pakan hijauannya belum ada"
lalu sekarang apa lagi? Kemarau? Oh Idul
Adha,,,, mungkin saja.
Mengulur
waktu memang sudah menjadi tradisi kita.
Habis tradisi entar mendarah daging jadi budaya. Timbul banyak pertayaan seperti memojokkan padahal
hanya ingin mencari kepastian.
Apakah
dana yang diberikan kurang?
Apakah
dana sudah terpangkas?
Apakah
sapinya sulit dicari? Atau sulit karena lagi mencari yang sangat murah?
Apakah
ada niat untuk berusaha lupa? Gak mungkin.
kami tidak tau maka kami bertanya,,,,
Kami
mahasiswa sepenuhnya yakin kepada Fakultas. Perkembangan FPP akhir-akhir ini
memang harus diakui jempol. Sangat
disayangkan kalau ada hal yang mengkeruhkannya kembali.
Bukan
untuk menyalahkan, atau mempropokasi.
Namun saya berusaha untuk sejujur-jujurnya mengungkapkan isi hati
saya. Saya pernah menanyakan seorang
teman mahasiswa tentang sapi yang
dijanjikan itu. Malah dia sudah lupa dengan hal itu.
Janji
adalah hutang’ dan janji tidak
terlaksana adalah kebohongan. Ini adalah
suara hati yang menjerit untuk menemukan sesuatu yang terbaik.
Tidak
fer rasanya kalau dana sumbangan masih ada yang mempergunakannya sebagai
kepentingan pribadi.
No comments:
Post a Comment