Sunday, 2 September 2012

“Jadilah pelaku firman dan bukan hanya pendengar” By: Sandi Suroyoco sinambela


Mengingat kembali kata-kata bang Piter

“Jadilah pelaku firman dan bukan hanya pendengar”
By: Sandi Suroyoco sinambela


Kata-kata ini berulang-ulang saya dengar dari perbincangan kami.  Tidak akan pernah lupa, bang Piter mengatakan itu kepada saya. Tidak lama setelah saya menginjakkan kaki di Semarang beliau memang sudah mengatakan kata yang sederhana itu berulang kali kepada saya.  Ternyata sudah dua tahun saya masih punya tugas yang sangat banyak dari kata-kata itu.  Ya. Tidak terpengaruh dari bergulirnya waktu, jadilah pelaku firman dan bukan hanya pendengar karna pada hakikatnya iman tampa perbuatan adalah mati ‘ujarnya.
Beliau pernah bercerita kepadaku’ seorang ibu yang sangat baik di suatu komplek.  Ibu itu tidak pernah lupa memberikan sesuatu yang dia miliki kepada tetangganya tak terkecuali makanan yang dia punya.  Dia membeli sayur, maka nantinya dia membagibagikannya, dia membeli goreng dan dia juga membagi-bagikannya, dan masih banyak kebaikan yang lainnya.  Tak heran bahwa dia sangat disenangi oleh tetangganya.  Namun satu hal yang tidak ia belum berikan kepada tetangganya itu.  Dia tidak menyampaikan firman yang telah dia ketahui dan dia dapatkan dari orang lain. Tidak pernah memberi tahu apa yang dia lakukan dan yang didapatkan dari firman tersebut. Dan tiba waktunya telah habis didunia si ibu itu berada di surga. 
Ketika dia dibawa berjalan-jalan keliling neraka dia melihat seluruh tetangganya menjerit. Penuh gertakan gigi.  Datu pertanyaan yang terlontar kepadanya. Engkau sungguh baik tetapi Mengapa yang satu ini tidak engkau beritau kepadaku. Tidak tau perasaan bersalah yang sebesar apa yang di embannya.  Namun itu adalah sebuah cerita yang mendorong kita melakukan firman yang kita dengarkan
Cerita tentang seorang ibu itu mengingatkan aku dengan pentingnya melakukan firman Nya. 
Tiba tiba diam sejenak dengan melihat sebuah kotak. Kali ini saya diingatkan dari bungkus kosong sebuah rokok.  Talk less do more’ seusai membaca ini saya langsung teringat amanah bang Piter.  Berbicara sedikit berbuat banyak.  Relasinya adalah tindakan harus lebih banyak.  Meskipun makna sebenarnya dari bungkus rokok itu adalah merokok banyak, namun saya menyikapinya positif. 
Ternyata objek apapun dapat kita gunakan sebagai penguat iman kita.  Karna kejadian itu.  Saya hati saya semangat 45 untuk membuka alkitap dan mencari nats yang mendukung dengan hal ini. 
Tidak lama kemudian saya mendapatkan nats  yang saya cari-cari.  Yakobus 1: 16-27, berusaha membaca dengan memahaminya.  Saya mendapat garis-garis besar dari topik tulisan ini.  Yakobus mengingatkan kita agar memperhatikan orang dilingkungan kita. Segi ekonomi, penyakit, penderitaan anak-anak dan perempuan, orang-orang yang menderita, dan yang paling penting adalah pengabaran firman Nya.  Itulah gambaran tindakan yang harus kita lakukan setelah kita mendengarkan firmsn.
Setelah berapa kali membuat suatu kesimpulan, dihati saya tersirat bahwa saya harus menjaadi seorang pelaku firman, dan bukan hanya pendengar ataupun yang hanya memberitakannya saja.
Semoga kata yang berulang kali saya dengarkan atau bahkan sangat sering saya lihat ini dapat  menjadi kekuatan baru untuk melakukan firman Tuhan.

,,,Trimakasih bang piter,,,

1 comment:

Mimi said...

cemunguth san!