Wednesday 29 August 2012

1001 sahabat Susi Watina Simanjuntak. By: Sandi Suroyoco Sinambela


Susi Watina Simanjuntak.
By: Sandi Suroyoco Sinambela


Aku mengenal Susi Watina Simanjuntak saat sudah kuliah di Undip.  Saat saya mengetahui bahwa dia adalah anak sipoholon aku pura-pura anak sipoholon aja deh. Hahahaha anak ‘Sandaran’. Kejadiannya ketemu di PAB NHKBP.  Dia menceritakan tentang abangnya Hermanto Simanjuntak dulunya sekolah di SMA N. 1  Siborong-borong.  Kebetulan aja aku mengenal abangnya jadi kami dapat cerita panjang lebar.  Sebenarnya aku mengenal abangnya karena dulu  Hermanto sering dia ajak saudara saya Suanro Sinambela mampir kerumah.
Sepertinya tingkah laku Susi Simanjuntak hampir sama dengan Abangnya.  Mereka sangat pemalu.  Sampai saat ini saya belum bisa melupakan bang Hermanto yang tadinya sudah berada di halaman rumah kami.  Sepertinya dia berniaat ingin berangkat bareng ke sekolah bersama dengan abang saya Suanro.  Ehh ternyata saat kakak ku keluar rumah, malah dia jadi berbalik arah.  Lucu rasanya melihat itu.  Saat itu saya berada di samping rumah dan bang Hermanto tidak memperhatikannya.  Sambil tertawa saya memanggil bang Suanro.  Bang lihat temanmu! Bang Hermanto! tadi takut sama kak betni!  dia langsung kabur.  Ai dia do muse, lot ma songoni botih sahut abangku sambil tersenyum.
Memang bagus juga sih kalo cewek pemalu, akan semakin feminim.  Kalo dipikir-pikir Susi sudah  hampir sama dengan putri Solo ‘kemayu’.  
Saya sering chating sama dia,  first chat is “hai girl”. Dia jawab hay boys.  Selalu saja begitu. Biasanya nanya posisi, udah gitu doang. 
Aku pernah membaca kutipannya. Isinya sangat jujur. Kutipan yang takkan pernah lupa dari pikirannya " Raih dahulu baju Sarjana mu’’’’ baru raih baju pengantin mu.  Kata-katanya simpel tak ada yang rahasia disini.  Dari kata-kata ini aku dapat membaca bahwa sebenarnya dia adalah gadis yang simpel.  Dia sangat sederhana.  Dia berbicara apa adanya. Dia adalah gadis yang jujur.
Meskipun dia adalah gadis yang pemalu saya tetap mengambil sisi positifnya.  Dia adalah gadis yang pintar.  Berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil yang terbaik diperkuliahannya. Saya harus akui jempol untuk itu.
Saya menyorotnya karna mungkin ada sesuatu dibalik semua ini.  Saya ingin dia menjadi dirinya sendiri.  Dia bangkit dari apa yang kurang saat ini.  Dia mampu memberikan pengaruh pada temannya.  Saya sangat menunggu nunggu dia memutus sifat malunya.  Dia harus lebih berani berkomunikasi kepada setiap orang yang menjadi patnernya.  Dia anak yang pintar, justru itu dia harus lebih komunikatif supaya yang dia ketahui bisa teraktualisasikan dengan baik.

Semoga dengan tulisan singkat ini dapat memberi kekuatan baru untk meningkatkan semangatmu meraih yang terbaik dalam hidupmu.



.... jangan pernah melupakan temanmu....
......karna itu adalah kebodohan terbesar dalam hidupmu....


Maaf tulisan ini agak sedikit rancu

2 comments:

Susi Watina said...
This comment has been removed by the author.
sandi suroyoco sinambela said...

hai susi, aku dah perbaiki loh blognya