MARIA KAROLINA
SIMAMORA
SMA kami
satu sekolah di SMA N. 1 Siborongborong.
Dia adalah orang jakarta, oppungnya berada di Siborongborong. Bapaknya meninggalkannya terlalu cepat
sehingga mendorongnya untuk sekolah di kampung.
Perjuangan yang berat tersirat di matanya waktu itu. Berangkat dari rumah ke sekolah dia harus
diantar oleh orang tuanya selama 2 minggu. Awalnya kami senyum melihat dia
seperti itu. Semakin lama dia semakin
terbiasa dengan lingkungan kami. Menjadi bahan tertawaan bagi kami apabila orang
batak tidak tau bahasa batak dan pada waktu itu dia sama sekali tidak tau
bahasa batak.
Waktu itu dia duduk di kelas X-1 namun dipindahkan
ke kelas X-6. Kelas kumpulan agama katolik dan protestan. Dia mendapat juara satu selama 2 semester. Kelas
satu merupakan hal yang sulit bagi dia untuk menerima semua kenyataan itu.
Perlahan dia bisa keluar dari berbagai persoalan kecil terutama dalam gaya
hidup yang berbeda. Kelas XI IPA-6 kami masih satu kelas, dan dia masih tetap
juara satu. Kami saling bertukar pengalaman tentang kehidupannya. Dia bercerita
tentang kehidupan kota maka kami bercerita tentang petualangan di desa.
Banyak sekali hal yang kurang, bisa diterima dari
Maria. Cara ngomongnya yang masih membawa kebiasaan jakarta kadang kita malah merasa
mindar. Tingkat keegoisan yang menurut kita berlebihan, itulah gambaran Dia
saat itu. Kelas XII IPA-6 semuanya keganjilan itu sudah menjadi pelengkap satu
dengan yang lainnya.
Setelah lulus dari SMA N. 1 Siborongborong dia
langsung berangkat ke jakarta. Dia sungguh menakjupkan menurutku itu sangat
sulit kulakukan. Dia kuliah sambil kerja rasa salut yang besar muncul dihati
saya. Dulunya dia kesekolah aja diantarin sama orang tuanya namun setelah
sejauh ini dia tumbuh sangat pesat dan sangat mandiri.
Kerja siang kuliah malam, itulah dia. Aku malah
bingung melihat tindakannya ini “apakah
dia sambilan kerja atau sambilan kuliah?”. Jelas jelas itu bukan sebuah
masalah yang harus dibahas. Semangat maria, hanya itu kata yang bisa saya
berikan buat dia dan berdoa buat dia agar dia tetap sehat.
Saya melanjut semarang sewaktu-waktu jika saya
libur kami sering bertemu dan jalan jalan.
Pastinya sih asik dulunya masih lugu-lugu namun sekarang sudah mulai
masuk dalam ruang masyarakat. Bersama
Marlon, Erika, Dedi Rustien, Maria kami adalah alumni XII IPA-6 yang pernah
reunian di jakarta. Ini menandakan bahwa
kekompakan kami tidak akan pernah hilang. Kami akan saling melengkapi untuk
tujuan masing masing.
Maria adalah sahabat yang masih tetap ada dalam
pikiranku, di pikiran kami Alumni SMA N.
1 Siborong borong kelas XII IPA-6. Semoga DIA sukses!!!! Beserta KAMI!!!
No comments:
Post a Comment